Pages

Tuesday, November 26, 2013

"ILMU" pada pandangan alGhazali




Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.

Berdasarkan sumber atau cara mendapatkannya, maka ilmu dalam kitab Ar-Risalatul Laduniyyah karya Imam Al-Ghazali, terbagi dalam dua pengertian, iaitu: Al-Ulum Al Maktasabah dan Al-Ulum Al Ghaibi Laduni.

Pada pengertian pertama, ilmu diperoleh dengan cara membaca, menulis, serta melakukan pengkajian terhadap suatu hal.

Pada pengertian kedua, ilmu diperoleh atas kehendak Allah Azza Wa Jalla, yang berkenan menyimpan suatu ilmu atau pengetahuan dalam hati setiap manusia yang dikehendaki-Nya.

Darjat ketinggian ilmu dalam pengertian Al-Ulum Al Maktasabah tergantung pada sekuat apa usaha lahiriah seorang pencari ilmu dalam membaca, menulis dan mengkaji berbagai fenomena dalam kehidupan. Mengenai perkara ikhtiar mencari ilmu,

Rasulullah SAW bersabda bahwasanya:.Menuntut ilmu adalah fardlu bagi setiap muslim. Dalam hadits lainnya yang termasyhur, beliau telah menganjurkan untuk menuntut ilmu :"walaupun harus sampai ke negeri Cina"

Parameter ketinggian ilmu dari konsep Al-Ulum Al Ghaibi Laduni, ditentukan oleh optima usaha lahiriah dalam pengertian sebelumnya, serta seberapa kuat seseorang mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki.

Dengan pengamalan ilmu, maka seorang manusia tidak akan mengalami kesenjangan antara apa yang diketahuinya dengan apa yang telah dilakukannya. Diharapkan, melalui proses tersebut seorang manusia mendapatkan hakikat dan hikmah yang insya Allah tak ternilai harganya.

Buah dari Al-Ulum Al Maktasabah adalah pengetahuan mengenai kebenaran dan kebathilan, sehingga seorang alim dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang batil. Kebiasaan seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, akan membawa dirinya ke arah pencerahan dan pembebasan dari segala hal yang bersifat mudarat dan mengandung kemaksiatan.

Semakin kerap seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, semakin banyak ia memperoleh hikmah dari pengetahuannya.

Melalui mutiara-mutiara hikmah itulah, Allah Azza Wa Jalla mengkurniakan ilmu laduniyyah, sehingga seorang alim itu mampu menyingkapkan rahsia keutamaan yang terkandung dalam pengamalan ibadah-ibadah syariat.

Peristiwa mukasyafah, iaitu tersingkapnya hakikat dari amalan-amalan syariat, orang alim itu menerima anugerah pada makam IHSAN.

Dalam haditsnya, Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa makam ihsan itu adalah "kamu beribadah kepada Allah, seakan-akan kamu dapat melihatnya. Dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya kamu dapat merasakan bahwasanya Allah melihatmu"

Dua pengertian dari kitab yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali tersebut, tidak bermaksud untuk menilai pengertian mana yang paling tinggi diantara dua klasifikasi tersebut. Dengan dua pengertian tersebut, seorang alim diharapkan mampu mengenali tahap-tahap apa yang harus ditempuh dalam menjalani proses keilmuan.

Jika pengertian pertama berfokus pada proses dan prosedur, maka Pengertian kedua bertolak pada hasil aktivitas keilmuan. Keduanya berhubungan secara selari, sebab kelemahan bermaktasabah merintangi jalan kita ke pengetahuan sejati laduniyyah.

"Ilmu" sendiri pada hakikatnya adalah perlengkapan (alat) menuju Allah SWT. Apapun usaha yang kita lakukan namun tidak diniatkan untuk semakin mengenal kekuasaan-Nya, sesungguhnya akan berakhir pada kesia-siaan.

Begitupun dengan ilmu. Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.

KITAB AL RISALATUL LADUNIYYAH

TEORI ILMU TASAWWUF (IMAM AL GHAZALI) Ilmu Terus Dari Allah (Laduni).

Pembicaraan tentang teori ilmu, konsep ilmu dan posisi ilmu tasauf serta pendekatan kajian yang telah diutarakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali.

Tulisan ini hanya serkadar menulis kembali huraian dari Kitab "Al-RISAALATULIDUNIYAH" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu (tulisan jawi) oleh Abdullah bin Muhammad (Naqula) dan diberikan judulnya sebagai "ILMU TERUS DARI ALLAH".

Pengertian Ilmu yang digunakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam sebuah kitabnya yang bernama Al-Risalatul-liduniyyah adalah seperti berikut:

AL-ULUM AL-MAKTASABAH yang berarti ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mencurahkan usaha seperti belajar dan meneliti. Dengan kata lainnya adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dengan senang (Al-Ulum Al-Dhoruriyah) maksudnya ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mudah hanya melalui salah satu dari anggota-anggota indera seperti rasa manis melalui lidah, mendengar suara melalui telinga dan lain-lainnya .

Ilmu GHAIBI laduni atau lebih mudahnya disebut sebagai ilmu laduni yang berarti secara hurfinya 'ILMU KESISIAN' iaitu ilmu disisi Tuhan. Sama dengan ILMU ALLAH atau ILMU TUHAN.

Beberapa ahli ilmuan Islam memberikan atau menggunakan berbagai istilah lain yang sama artinya dengan ilmu laduni ini dalam usaha mereka untuk mengajukan pendekatan ilmu masing-masing. Antaranya adalah sebagai berikut:

Ilmu Batin

Ilmu Qalbi

Ilmu Mukasafah

Ilmu Asyrar

Ilmu Maknun

Ilmu Hakikat

Ilmu Makrifat

Ilmu Tasauf




Telah berlaku sebelum ini, banyak ulama-ulama atau ilmuwan zahir terkelincir karena mereka membantah dan menafikan kewujudan ilmu laduni ini. Kita lihat bagaimana satu catatan hal tersebut yang dikemukakan oleh Imam Ghazali yang mengatakan: "Seorang dari teman-kawanku telah menceritakan kepadaku tentang seorang alim yang mengingkari ILMU GHAIBI laduni yang menjadi pegangan para pemimpin tasauf dan fokus anggota tarikat yang berpendapat bahwa ilmu laduni adalah lebih teguh dan lebih tepat dari ilmu-ilmu yang diperoleh dengan usaha belajar.

Kawanku juga mengatakan bahwa orang alim itu berkata bahwa "aku fikir tidak ada seorang pun dalam dunia ini yang mampu menyebutkan ilmu yang sebenarnya dengan fikiran semata tanpa belajar dan tanpa usaha-usaha untuk mendapatkannya".

Aku (Ghazali) berkata seolah-olah orang itu tidak tahu tentang cara-cara untuk mendapatkan ilmu dan tidak tahu pula kerja 'JIWA INSANI', KEMURNIAANNYA DAN CARA-CARA PENERIMAAN DARI ALAM GHAIB DAN ILMU alam malakut. ".

Sesungguhnya mereka yang hanya menganggap ilmu kalam seperti fikih, tafsir dan sebagainya sebagai satu-satunya ilmu yang boleh diperoleh oleh manusia adalah merupakan mereka yang telah menyimpang dari metode hakikat karena Al-Salmi (Abdul Rahman Muhammad bin Al-Husain bin Musa Al-Azdi Al -Salmi seorang ahli tasawuf, ahli sejarah, ahli hadis dan hadis tafsir yang telah menulis sebuah kitab tafsir yang bernama 'Aqa'ik Al-Tafsir / Wafat tahun 1021 = 412 Hijrah) telah mengumpulkan sesuatu dalam tafsirnya yang diambil dari kata-kata orang- orang muhaqiqin, sedangkan kata-kata itu tidak tersebut dalam semua kitab tafsir yang ada. Kata alGhazali lagi.

Ahli tafsir tepi jalan ini seolah-olah tidak tahu:

Bahagian-bahagian ilmu

Rincian-rinciannya

Tingkat-tingkatnya

Pernyataan-pernyataan dan

Batin Batiniah

Memang sudah menjadi adat bahwa orang-orang yang jahil dalam sesuatu akan mengingkari sesuatu itu dan orang tersebut tidak pernah merasakan MINUMAN HAKIKAT dan tidak mengetahui tentang Ilmu Laduni. Definisi Ilmu Dan Kegunaannya

Ketahuilah bahwa ILMU (Pengetahuan) adalah konsep (tasawwur) jiwa berakal yang tenang (Al-Nafsunathakhatul Mutmainnah) terhadap hakikat-hakikat sesuatu (hakho-ikul-asyaai) dan ternyata (suuraha) yang bersih dari benda-benda dengan 'ainnya ( a'yaanaha), kualitinya (kaifayaataha), kuantiti (kamayaataha), jauhar-jauharnya (jawaaharoha), dan zat-zatnya (zawaataha), kalau ia adalah tunggal (mufrad).A'LIM adalah orang yang mengetahui adalah orang yang meliputi, mencapai, lagi memiliki konsep; sedangkan "ma'lum" (apa yang diketahui) adalah zat sesuatu yang terukir ilmunya pada jiwa.

Kemuliaan ilmu itu menurut ukuran kemuliaan informasi dan makam seseorang alim itu adalah menurut tingkatan ilmunya. Tidak ragu-ragu lagu bahwa di antara informasi yang paling utama, paling tinggi, paling mulia dan paling besar adalah "Allah Pencipta", Al-Haq yang tunggal, ilmu yang berhubungan dengannya.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, paling besar dan paling sempurna. Ilmu ini adalah sesuatu kepastian. WAJIB mengetahuinya pada sekalian yang berakal sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang berarti :"Menuntut ilmu adalah fardhu atas setiap orang Islam".

Dan beliau Rasulullah saw menyuruh menemukan ilmu ini dengan sabdanya yang artinya "Carilah ilmu meskipun hingga ke Negeri China". Orang-orang yang memiliki ilmu Tauhid ini adalah yang paling utama di antara ulama-ulama lain.

Sebab inilah Allah Taala menyebut mereka ini secara khusus pada tingkatan yang tertinggi sebagaimana firmannya yang artinya:"Allah telah terangkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia yang berdiri dengan keadilan dan disaksikan oleh malaikat dan orang berilmu." (Surah Al-Imran, ayat 18).

Kerana itu ulama-ulama ilmu tauhid umumnya adalah Nabi-nabi, setelah mereka barulah ulama-ulamayang menjadi ahli waris Nabi-nabi. Ilmu Tauhid ini meskipun mulia dan sempurna pada dirinya, ia tidak menolak lain-lain ilmu, malah ia tidak akan ada tanpa bahan-bahan yang banyak dan bahan-bahan ini tidak kan teratur jika tidak dari bantuan berbagai ilmu seperti ilmu-ilmu langit dan falak (astronomi dan kosmologi) dan ilmu seluruh ciptaan.

Dari Ilmu Tauhid lahir pula ilmu-ilmu lain seperti yang akan kami sebutkan bahagian-bahagiannya pada tempat-tempatnya. Ketahuilah bahwa ilmu itu sendiri adalah mulia tanpa memandang aspek maklum, sampai ilmu sihir adalah mulia pada dirinya meskipun palsu.

Ini adalah karena ilmu lawanya bodoh dan jahil dari kelaziman-kelaziman kegelapan. Kegelapan termasuk dalam lingkungan diam dan diam itu hampir dengan tidak ada. Kepalsuan dan kesesatan termasuk dalam bagian ini. Jadi kejahilan itu hukumnya adalah hukum tidak ada, sedangkan ilmu hukumnya adalah hukum ada dan ada itu lebih baik daripada tidak ada.

Hidayah kebenaran dan cahaya semuanya termasuk dalam lingkungan ada. Bila ada lebih tinggi dari tidak ada maka tentulah ilmu lebih tinggi dari kebodohan, kerana kebodohan serupa dengan kebutaan dan kegelapan, sedangkan ilmu serupa dengan penglihatan dan cahaya.

Tidaklah sama orang buta dengan orang yang MELIHAT, juga tidaklah sama gelap dengan cahaya. Allah Taala telah menjelaskan tentang ini dengan firmannya yang berarti; "Katakankanlah (hai Muhammad) apakah sama mereka yang tahu dan mereka yang tidak tahu?". (Surat Az-Zumar ayat 9).

Berdasarkan perbandingan di atas dapatlah pula dikatakan bahwa KEJAHILAN adalah dari kelaziman-kelaziman massa, sedangkan ILMU adalah dari sifat-sifat JIWA.

Jadi JIWA LEBIH MULIA dari massa. Ilmu terbagi menjadi beberapa bahagian yang banyak, sedangkan seorang alim memiliki berbagai cara untuk mendapatkan ilmu itu. Yang perlu untuk Anda sekarang setelah mengetahui keutamaan ilmu adalah mengetahui bahwa JIWA adalah LUH SEGALA ILMU DAN TEMPATNYA.

Massa bukanlah sesuai untuk menjadi tempat ilmu karena massa adalah terbatas dan tidak dapat dimuati oleh banyak ilmu, malah ia hanya dapat menanggung ukiran-ukiran dan gurisan-gurisan saja, sedangkan JIWA MENERIMA ILMU TANPA SEMPIT, SESAK, JEMU DAN HILANG.



Friday, October 11, 2013

Saad bin Abi Waqqas; SYIAH, IRAN dan Majusi





KENAPA SYIAH BERPUSAT DI IRAN....
Seperti yang kita ketahui, Iran adalah salah satu negara Syiah terbesar di dunia. Iran terkenal dengan sejarahnya iaitu ‘Revolusi Islam Iran’ yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini, seorang pemimpin besar Syiah. Namun, pernahkah kita bertanya, “mengapa Syiah itu berpusat di Iran dan tidak di negara lain?” 
Untuk menjawab persoalan berkenaan, maka adalah seharusnya kita kembali kebelakang, mengkaji sejarah masa lalu. Iran merupakan negara yang dahulunya dikenali dengan nama Parsi. Parsi merupakan sebuah kerajaan yang besar dimana majoriti penduduknya menganut agama Majusi (penyembah api, atau lebih dikenal sebagai Zoroasterisme). 
Kehidupan mereka mewah dengan harta benda, kerana sememangnya kota-kota di Parsi itu indah dan subur, serta peradabannya cukup maju pada masa itu. Pada abad ke-7 Masihi, ketika cahaya Islam baru sahaja menjadi satu kuasa besar dalam percaturan kekuasaan di dunia, Islam tampil sebagai 'rising star' dibawah pimpinan Umar Al-Khattab. Ketika itu, Umar mengembangkan wilayah Islam sehingga ke Parsi, dimana pada ketika itu Parsi bernama Sassania. 
Pertempuran tentera Islam melawan tentera Parsi yang dikenali dengan nama peperangan Qadisiyah, diantara Saad bin Abi Waqqash melawan panglima Parsi, Rustum. Parsi akhirnya kalah. Peperangan demi peperangan melemahkan lagi empayar Parsi sekaligus membawa Kaisar Parsi di ambang kehancuran. Akhirnya Empayar Parsi benar-benar runtuh dalam Perang Madain pada tahun 651 Masihi. 


Saad bin Abi Waqqas

Saad lahir dan besar di kota Makkah. Ia dikenal sebagai pemuda yang serius dan memiliki pemikiran yang cerdas. Sosoknya tidak terlalu tinggi namun bertubuh tegap dengan potongan rambut yang pendek. Orang-orang selalu membandingkannya dengan singa muda.

Ia berasal dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan sangat disayangi kedua orangtuanya, terutama ibunya. Meski berasal dari Makkah, ia sangat benci pada agamanya dan cara hidup yang dianuti masyarakatnya. Ia membenci upacara penyembahan berhala yang menjadi budaya di Makkah saat itu.

Suatu hari dia didatangi Abu Bakar yang dikenal sebagai orang yang ramah. Ia mengajak Saad menemui Muhammad di sebuah bukit dekat Makkah. Pertemuan itu amat berkesan di jiwa Saad yang ketika itu baru berusia 20 tahun.

Ia pun segera menerima undangan Muhammad s.a.w. untuk menjadi salah seorang penganut ajaran Islam yang dibawanya. Saad kemudian menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam.

Saad sendiri secara tidak langsung memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah s.a.w.. Ibunda rasul, Aminah binti Wahhab berasal dari suku yang sama dengan Saad iaitu dari Bani Zuhrah. Kerana itu Saad juga sering disebut sebagai Saad dari Zuhrah, untuk membezakannya dengan Saad-Saad yang lain.

Namun keislaman Saad mendapat tentangan keras terutama dari keluarga dan anggota sukunya. Ibunya bahkan mengancam akan bunuh diri. Selama beberapa hari, ibunda Saad menolak makan dan minum sehingga kurus dan lemah. Meski dipujuk dan dibawakan makanan, namun ibunya tetap menolak dan hanya bersedia makan jika Saad kembali ke agama lamanya. Namun Saad berkata bahawa meski ia memiliki kecintaan luar biasa kepada ibunya, namun kecintaannya pada Allah s.w.t dan Rasulullah s.a.w jauh lebih besar lagi.

Mendengar kekerasan hati Saad, sang ibu akhirnya menyerah dan makan kembali. Fakta ini memberikan bukti kekuatan dan keteguhan iman Saad bin Abi Waqqas. Di masa-masa awal sejarah Islam, kaum Muslim menghilangkan diri ke bukit jika hendak menunaikan solat. Kaum Quraisy selalu menghalangi mereka dari beribadah.

Saat tengah solat, sekelompok kaum Quraisy mengganggu dengan saling melemparkan ucapan kasar. Kerana kesal dan tidak tahan, Saad bin Abi Waqqas memukul salah seorang orang Quraisy dengan tulang unta sehingga melukainya. Ini menjadi darah pertama yang tumpah akibat konflik antara umat Islam dengan orang kafir. Konflik yang kemudian semakin hebat dan menjadi batu ujian keimanan dan kesabaran umat Islam.

Setelah peristiwa itu, Rasulullah meminta para sahabat agar lebih tenang dan bersabar menghadapi orang Quraisy seperti yang difirmankan Allah s.w.t dalam surat al-Muzammil ayat 10. Cukup lama kaum Muslimin menahan diri. Hanya beberapa dekad kemudian, umat Islam diperkenankan melakukan serangan terhadap orang kafir. Saad bin Abi Waqqas menjadi salah satu tonggak pemimpin utamanya.\


Saad dijamin Syurga
Pada suatu hari ketika Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke ufuk dan berkata, “Seorang penghuni syurga akan muncul.”

Ketika para sahabat mencari di sekeliling siapa yang dimaksud Nabi, tiba-tiba Sa’ad muncul.

Abdullah bin Amr,menanyakan “rahsia” sehingga mendapat jaminan surga. Sa’ad mengatakan, “Ibadah yang aku kerjakan juga dikerjakan yang lain, kecuali aku tidak pernah menaruh dendam atau berniat jahat terhadap kaum muslimin.”

Ia terlibat dalam perang badar bersama saudaranya yang bernama Umair yang kemudian syahid bersama 13 pejuang Muslim lainnya. Pada perang Uhud, bersama Zaid, Saad terpilih menjadi salah satu pasukan pemanah terbaik Islam. Saad berjuang dengan gigih dalam mempertahankan Rasulullah s.a.w setelah beberapa pejuang Muslim meninggalkan posisi mereka. Saad juga menjadi sahabat dan pejuang Islam pertama yang tertembak panah dalam upaya mempertahankan Islam.

Saad juga merupakan salah satu sahabat yang dikurniai kekayaan yang banyak dan digunakannya untuk kepentingan dakwah. Ia juga dikenal kerana keberaniannya dan dermawannya. Saad hidup hingga usianya menjelang 80 puluh tahun. Menjelang wafatnya, Saad meminta puteranya untuk mengafaninya dengan jubah yang ia gunakan dalam perang Badar. ''Kafani aku dengan jubah ini kerana aku ingin bertemu Allah SWT dalam pakaian ini,''ujarnya.

Kepahlawan Saad dalam Peperangan Qadisiyyah
Penolakan kaisar Farsi untuk menerima Islam membuat air mata Saad bercucuran. Berat baginya melakukan peperangan yang harus mengorbankan banyak nyawa kaum Muslim dan bukan Muslim.

Kepahlawanan Saad bin Abi Waqqas tertulis dengan tinta emas saat memimpin pasukan Islam melawan tentara Farsi di Qadisiyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.

Bersama 3000 pasukannya, ia berangkat menuju Qadasiyyah. Di antara mereka terdapat sembilan veteran perang Badar, lebih dari 300 mereka yang ikut serta dalam ikrar Riffwan di Hudaibiyyah, dan 300 di antaranya mereka yang ikut serta dalam memerdekakan Makkah bersama Rasulullah. Lalu ada 700 orang putra para sahabat, dan ribuan wanita yang ikut serta sebagai perawat dan tenaga bantuan.

Pasukan ini berkemah di Qadisiyyah berhampiran Hira. Pasukan musuh yang datang untuk menentang pasukan tentera Muslimin, mereka semua berjumlah 120,000 ribu orang dibawah panglima perang kebanggaan mereka, Rustum.

Sebelum memulai peperangan, Saidina Umar yang menjadi khalifah saat itu, mengarahkan Saad menulis surat kepada kaisar Farsi, Yazdagird dan Rustum, isi surat itu mengajak meraka menerima agama Islam. Delegasi Muslim yang pertama berangkat menemui Yazdagird adalah Nu’man bin Muqarrin yang kemudian mendapat penghinaan dan menjadi bahan ejekan Yazdagird.

Untuk mengirim surat kepada Rustum, Saad mengirim delegasi yang dipimpin Rubiy bin Aamir. Rustum menawarkan segala kemewahan duniawi kepada Rubiy bin Aamir sebagai pembalasan dan penghinaan. Namun ia tidak berpaling dari Islam dan menyatakan bahawa Allah SWT menjanjikan kemewahan lebih baik iaitu syurga.

Para delegasi Muslim kembali setelah kedua pemimpin itu menolak tawaran masuk Islam. Melihat hal tersebut, air mata Saad bercucuran kerana ia terpaksa harus berperang yang berarti mengorbankan nyawa orang Muslim dan bukan muslim.

Setelah itu, untuk beberapa hari ia terbaring sakit kerana tidak kuat menanggung kepedihan jika perang harus terjadi. Saad tahu pasti, bahawa peperangan ini akan menjadi peperangan yang sangat keras yang akan menumpahkan darah dan mengorbankan banyak nyawa.

Ketika tengah berfikir, Saad akhirnya tahu bahawa ia tetap harus berjuang. Kerana itu, meskipun terbaring sakit, Saad segera bangkit dan menghadapi pasukannya. Di depan pasukan Muslim, Saad membaca surat Al Anbiya ayat 105 tentang bumi yang akan dipusakai oleh orang-orang soleh seperti yang tertulis dalam kitab Zabur.

Setelah itu, Saad menukar pakaian kemudian menunaikan solat zuhur bersama pasukannya. Setelah itu dengan membaca takbir, Saad bersama pasukan Muslim memulai peperangan. Selama empat hari, peperangan berlangsung tanpa henti dan menimbulkan korban dua ribu Muslim dan sepuluh ribu orang Farsi. Peperangan Qadisiyyah merupakan salah satu peperangan terbesar dalam sejarah dunia. Pasukan Muslim memenangi peperangan itu. .. amuslim.blogspot.com

Pada ketika itu, banyak kaum Majusi yang berpura-pura memeluk agama Islam. Niat mereka hanyalah satu : untuk menghancurkan Islam dari dalam. Mereka menyusun rancangan demi meruntuhkan kekuasaan kaum muslimin dengan cara menyelewengkan ajaran Islam dengan mencampur adukkan aqidah Majusi dan Yahudi. Dan antara rancangan lain yang yang termasuk dalam strategi melemahkan Islam adalah dengan pembunuhan Umar Al-Khattab, Khalifah Islam yang telah meruntuhkan empayar Majusi Kaisar Parsi. 
Hal itulah yang menjadikan Syiah benar-benar benci kepada Umar Al-Khattab. Kebencian yang terlalu tinggi itu dipotretkan lagi apa bila mengagungkan Abu Lu’luah (pembunuh Khalifah Umar) dengan gelaran ‘Bapa Pembela Agama’ Sementara salah seorang puteri kaisar terakhir mereka, iaitu Yazdegerd III telah menjadi tawanan kaum Muslimin sejurus kejatuhan Kaisar Parsi. 
Puteri Kaisar itu akhirnya dinikahkan dengan Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Maka, kerana ini jugalah mereka begitu fanatik dan cenderung ‘mendewakan’ Hussein bin Ali, ekoran Hussein memiliki keturunan dari puteri Sassania yang mereka anggap sebagai keramat. Disini terjawablah sudah mengapa Syiah berpusat di Iran. Syiah adalah agama yang 'dilahirkan' bagi membalas dendam kekalahan Kaisar Parsi terhadap Islam. Syiah adalah simbol hasad dan kemarahan kaum Parsi kepada bangsa Arab amnya dan kaum Muslimin khasnya. — with Ichal Saman



Syiah Tentera DAJJAL?!

Syiah adalah salah satu ajaran sesat yang di asaskan oleh Yahudi Ibn Saba' selepas kewafatan Saidina Ali k.wj. Kononnya mereka (golongan syiah) adalah ahli bait dan pembela ahli bait dan bersimpati dengan syahidnya Saidina Hussin cucu Rasulullah SAW. Mereka menyeksa diri pada Hari Asyura. Kesesatan ajaran syiah ini terbukti apabila mereka mengkafirkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW dan menuduh Saidatina Aisyah r.ha dengan tuduhan yang melampau batas.

Banyak bukti-bukti sahih yang didedahkan oleh para ulama Islam daripada Ahli Sunnah Wal Jamaah dan pengkaji sejarah Islam akan kesesatan ajaran syiah.

Berita terkini bagaimana tentera revolusi Iran dan tentera Hasbullah bersatu menyokong rejim Bashar al-Assad membunuh rakyat Syria dengan penyembelihan tanpa peri kemanusiaan. Hakikat sebenarnya Iran, Hasbullah dan Rejim Bashar al-Assad adalah tentera dajjal daripada golongan syiah yang terus membunuh umat Islam dikalangan Ahli Sunnah Wal Jamaah.




Mengikut pandangan beberapa ulama, Al-Tayalisah ialah sejenis pakaian atau jubah kebesaran ulama Yahudi. Jubah ini susah ditemui kini kerana dipakai oleh kelompok ahli agama syiah sahaja. Al-Tayalisah ini mungkin turut dipakai oleh ulamak Iran yang berfahaman Syiah. Untuk menegakkan kebenaran sabda Rasulullah SAW itu, marilah kita ikuti perkembangan terbaru perang konspirasi Dajjal yang masih berterusan hingga kini.

Pada 28.12.2008, iaitu selepas 1 hari tentera Zionis menyerang Palestin, Ulama Syiah, Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan fatwa bahawa sesiapa yang turut serta dalam perang di Palestin menentang Israel dan terkorban, akan dikira mati syahid. Oleh itu telah dilaporkan 70,000 warga Iran, yang majoritinya belia telah mendaftarkan diri secara sukarela untuk berjuang bersama hamas dibumi Palestin hanya dalam masa seminggu.

Walau bagaimanapun, seminggu selepas itu Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan kenyataan yang cukup berbeza dari sebelumnya iaitu penghantaran briged sukarela pejuang jihad ditangguhkan dan tidak perlu buat masa ini kerana kononnya terdapat tanda-tanda Israel/Zionis sedang memasang perangkap untuk mengheret Iran dalam kancah perang terbaru.

Apapun pendapat ulamak Syiah itu, kebenaran kata-kata Rasulullah sejak 1430 tahun lalu telah terbukti dengan penzahiran 70 ribu warga Iran untuk berjuang itu! Apakah matlamat dan strategi Zionis/Israel itu hanya Allah SWT saja yang tahu.

Mungkinkah mereka sekarang sedang menunggu kehadiran sebenar Dajjal (Mahdi Syiah) untuk diikuti, bukan untuk melawan Zionis/Israel tetapi sebaliknya untuk menyerang dan menghapuskan orang Islam yang beraliran Ahli-Sunnah Wal Jamaah dan seluruh keturunan dan cucu cicit Nabi SAW. Jika diamati realiti yang berlaku kini, mereka (Syiah) amat membenci golongan Ahli Sunnah, padahal golongan tersebut tidaklah begitu membenci dan berdendam dengan mereka.

Perbezaan Sunni dan Syiah umpama langit dan bumi, malah mengikut seorang ulamak Syiah bernama Sayyid Nikmatullah al-Jazairi dalam kitabnya, berkata :

"Sesungguhnya kami tidak akan pernah sepakat dengan AHLI SUNNAH tentang ALLAH, NABI dan IMAM kerana mereka mengatakan: Tuhan kami adalah yang Nabinya Muhammad dan khalifah setelahnya Abu Bakar, dan kami AL-RAFIDHAH tidak beriman pada Tuhan itu dan Nabi-Nya, kerana Tuhan yang Nabi-Nya Muhammad dan khalifah setelahnya adalah Abu Bakar bukanlah TUHAN kami." [Rujukan : Anwar al-Nu’maniyyah, jil.2, m.s: 278, Bab Nur fi Haqiqah al-Anwar]

Oleh itu, pembunuhan Saddam yang berfahaman Sunni juga mungkin dirancang oleh Yahudi-Zionis bersama Dajjal. Ini adalah kerana, Saddam adalah di antara pemimpin Islam yang tegas di dunia, yang walaupun dianggap zalim, namun Saddam amat tegas memerangi Zionis di Palestin. Dajjal yang muncul di Iran inilah juga yang membantu Yahudi-Zionis mengalahkan Taliban di Afghanistan dan rejim Saddam di Iraq.

Disini saya petik kata-kata beberapa pemimpin utama Iran untuk renungan bersama.

Kata Ali Hashemi Rafsanjani, semasa khutbah Jumaat di Universiti Tehran pada 8.2.2002 :

"Tentera Iran telah memerangi TALIBAN, dan bekerjasama menjatuhkannya, jika tidak kerana bantuan tentera Iran dalam peperangan TALIBAN, Amerika telah tenggelam di bumi AFGHANISTAN".

Katanya lagi  "...seharusnya Amerika mengetahui, jika tidak kerana tentera Iran, Amerika tidak mampu menjatuhkan TALIBAN!"

Sementara pemimpin lain Iran iaitu Muhammad Ali Abtahi, bekas Naib Presiden Iran kepada Presiden Mohamad Khatami ,pada Ucapan perasmian penutup seminar Teluk : Cabaran Dan Masa Depan di UAE pada 15.1.2004 berkata :

“Jika tidak kerana orang-orang Iran, KABUL dan BAGHDAD tidak akan jatuh (ke tangan Amerika) dengan mudah!

Sekarang ini pelan jangka panjang yang dirancang oleh Zionis sedang berjalan lancar. Segala tipu helah dan gerak catur perang semuanya mengikut arahan Dajjal yang mengambil kira nasihat Iblis, iaitu makhluk yang derhaka kepada Allah sejak zaman Nabi Adam hingga kiamat yang panjang umurnya, bijak IQ dan EQnya.

Hanya mereka yang kuat iman dan takwa serta kental semangat perjuangannya mampu mengalahkan mereka. Oleh itu berhati hatilah dengan Iran dan berwaspadalah dengan aliran Syiah yang amat bercanggah dengan fahaman Ahli Sunnah wal jamaah.

Siapakah Messiah Yahudi atau Dajjal menurut kitab-kitab Syiah? Apakah bezanya Imam Mahdi mengikut aliran Sunnah wal jamaah dengan Messiah Yahudi (imam ke-12) golongan Syiah? Di sini, saya memetik satu kesimpulan menarik yang dibuat oleh penulis ini dari bahagian akhir tulisannya iaitu :

Cuba anda renungkan ketika blok Syiah sudah lebih 70% menguasai dunia Arab di rantau Timur Tengah, apa perlu Iran dan Syria bekerjasama dengan Amerika di Iraq di atas alasan keselamatan dan keamanan Iraq? Bagi berhadapan dengan pejuang Sunnah. Kerjasama itu sebenarnya melanjutkan hubungan mereka disebalik tabir sebelum ini.

Bagi yang pro-Syiah tidak hairan mereka telah menyesatkan penganut Sunnah di Iraq hari ini dengan pelbagai tuduhan nista. Cuba kita renungkan dengan penguasaan Syiah di rantau Timur Tengah apa perlu Hizbullah dan Syiria kini berdamai dengan Israel dan Hizbullah menyerahkan mayat dua askar Israel kepada Israel baru-baru ini. Hizbullah yang menang kenapa berdamai pula?

Hakikat yang jelas Hizbullah kini minat menumbangkan Lubnan berbanding Israel. Jika kita mengikuti perkembangan sejarah dunia Timur Tengah tidak pernah meminggirkan faktor asas dalam mengkaji tindakan-tindakan mereka... Hakikatnya Syiah lebih mementingkan empayar Parsi berbanding kemerdekaan Palestin dan pembebasan Iraq dan Afghanistan. Dan perlulah diketahui musuh utama mereka ialah Sunnah..

Apa beza Syiah dan Yahudi? Tiada beza, berdasarkan riwayat-riwayat mereka mengenai Mahdi dan Dajjal. Lihatlah persamaan antara keduanya.. Syiah ini berasal dari agama Yahudi malah pengasas Syiah ialah Yahudi Ibn Saba', malah dari segi keturunan kata al-Mas'udi sejarawan Syiah zaman awal bahawa orang-orang Parsi (Syiah Iran, Afghanistan, India) adalah berasal dari anak-anak Ishak bin Ibrahim a.s sementara orang-orang Yahudi ialah anak-anak Israel (Nabi Ya'qub a.s) bin Ishak bin Ibrahim a.s, cukuplah latar belakang sejarah Isfahan dan Hamdan juga Cyrus, Mordechai dan Esther bagi menggambarkan keakraban kaum Parsi dengan Yahudi dalam sejarah mereka yang lampau yang yang dibanggakan oleh pentadbiran Iran hari ini meskipun laungan palsu dan bohong isu Holocoust dan ingin melenyapkan negara Yahudi dari peta dunia.


BERLINDUNG DARI FITNAH DAJJAL

Kewajipan untuk berlindung dari fitnah Dajjal merupakan perkara yang amat penting buat kita. Kerana dalam sebegitu banyak hadith-hadith kita telah di diberi beberapa 'amaran' oleh Rasulullah SAW tentang bahayanya Dajjal. Sebab itu dalam sebuah hadith Rasulullah s.a.w bersabda :

"Bila seseorang selesai membaca tashahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah empat perkara, iaitu: ' Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah dajjal'. [Selanjutnya, hendaklah ia berdoa memohon kebaikan utk dirinya sesuai kepentingannya]". Hadith riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa [27].

Dalam riwayat Abu Daud dan Ahmad dengan sanad yang sahih, Nabi selalu membaca doa tersebut dalam tasyahhudnya.

Lihatlah betapa pentingnya untuk kita berlindung dari fitnah Dajjal tersebut, Nabi Muhammad SAW seorang manusia yang secara mutlaknya mendapat perlindungan dari Allah SWT sendiri, selalu memohon perlindungan daripada fitnah Dajjal, inikan pula kita, hanya manusia biasa.

Bahayanya fitnah Dajjal ialah, ia bukan sahaja mengelirukan orang awam yang rendah ilmu dan imannya, tetapi jika dilihat pada sejarah, berapa ramai ulama' terkeliru dengan Dajjal ini. Fitnah Dajjal amatlah dasyat, boleh jadi seseorang yang awalnya Islam, akan tersesat di akhir hayatnya yang kemungkinan akan murtad pada kemudian hari.

Ketika selesai membaca tasyahhud yakni sebelum salam, adalah digalakkan membaca doa ini :

Sama-samalah kita mengkaji tentang bangsa Parsi dan pengikut Dajjal yang bakal menyambut kemunculan Dajjal nanti. Hanya orang-orang yang buta mata hatinya menganggap kaum Parsi Syiah itu seagama dengan mereka tanpa mengkaji latarbelakang hubungan dan kerjasama mereka dengan Amerika Zionist dan Israel dalam kejatuhan Taliban Afghanistan dan Iraq.

Syiah samada Iran, Syria atau Hizbullah adalah sekutu Israel disebalik konflik dan peperangan palsu antara mereka. Memadailah kita merenung riwayat Imam Muslim dimana Rasulullah telah bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh 70,000 dari bandar Yahudi Isfahan mereka itu memakai jubah Parsi (Syiah) – Tayalisah”.

Perlu diingatkan bahawa syiah menolak hadis-hadis riwayat sahabat-sahabat seperti Abu Hurairah, Saidina Abu Bakar, Saidina Umar al-Khattab dan Saidatina Aisyah r.ha termasuk tujuh ulama hadis sepertii Imam Bukhari dan Muslim. Mereka banyak menggunakan hadis-hadis palsu yang mereka cipta sendiri.


p/s : kesesatan Syiah amat jelas dengan dakwaan 'gila' mereka bahawa "Malaikat Jibril tersalah memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad, sepatutnya kepada Ali" . Isfahan, Iran adalah sebuah kota yang majoriti warganya Yahudi. (jelas-terbukti) daengselili.




Imam Mahdi Syiah Adalah Dajjal


Tajuk ini menjadi sensitif kepada penganut Syiah Melayu serta kalangan mereka yang pro-Iran dan Syiah yang masih meyakini firqah Syiah masih sebahagian daripada agama Islam. Artikel ini juga akan mendedahkan peranan Iran yang berfahaman Syiah, dalam kejatuhan Afghanistan dan Iraq. Artikel ini mendapat sambutan yang agak baik bagi mereka yang memahami betapa hujah-hujah ini diambil dari riwayat-riwayat dari kitab Syiah sendiri.

Sementara ada kalangan pembaca yang sudah terjerat dengan permainan retorik ‘permusuhan palsu antara Iran-Amerika’ serta ‘keperwiraan’ Iran dalam menentang musuh nombor satu umat Islam ketika ini – Zionist Amerika dan negara Yahudi di Jerusalem membantah kajian ini dengan pelbagai hujah rapuh yang menunjukkan mereka tidak pernah mengenal agama Syiah sebenarnya.

Bagaimana mungkin mereka mampu membangkang tulisan ini sedangkan mereka tidak pernah menyentuh dan membaca sebuah pun kitab Syiah lebih-lebih lagi kitab paling utama di sisi agama Syiah – al-Kafi, karangan al-Kulaini - yang dianggap lebih sahih berbanding daripada Sahih al-Bukhari diketahui umum sangat ketat dalam memilih sanad-sanad dan riwayat dalam karyanya.

PENDAHULUAN

Sejak zaman Rasulullah SAW hinggalah akhir zaman ini, 'Dajjal' masih lagi menjadi sebutan. Siapakah Dajjal? Kita tidak akan mengetahui siapakah sebenarnya Dajjal, dek kerana kecetekan ilmu yang kita punya kelemahan kelemahan iman kita. Namun masih terdapat satu golongan yang mampu mengenali Dajjal iaitu"Ahli Tasawuf atau Ahli Sufi".


Siapakah Ahli Tasawuf / Sufi?

Ahli tasawuf merupakan muslim yang menjadi kekasih Allah, sentiasa mendapat keberkatan Allah, dan juga sentiasa dimakbulkan doanya oleh Allah. Ahli tasawuf adalah orang yang dicintai Allah, kecintaan Allah terhadap golongan ini sehingga Allah berkenan menganugerahkan mereka pancaindera yang keenam iaitu membaca hati dan melihat perkara yang dihijab Allah.

Contoh terdekat yang boleh diambil kira ialah Wali Songo yang terdapat di Indonesia suatu ketika dahulu. Pada zaman sekarang, terdapat juga golongan yang mengamalkan tasawuf dan kebanyakannya berada di Kelantan (Malaysia) dan Selatan Thai (Thailand). Terdapat juga seorang mudir yang dipercayai mencapai taraf wali iaitu Mudir bagi sebuah Pondok pengajian di Pengkalan Hulu, Perak. Beliau dikenali sebagai Pak Teh dan telah meninggal pada 30/09/2010. (moga rohnya dicucuri rahmat) 


Berbalik pada topik asal, Maulana Asri Yusof yang merupakan seorang sarjana hadith Malaysia dalam kajiannya mengatakan bahawa pengasas Revolusi Iran iaitu Ayatollah Khomeini itu sebenarnya adalah Dajjal, berdasarkan tanda-tanda dari beberapa buah hadith. Revolusi Iran yang telah digerakkan oleh Khomeini suatu ketika dulu telah mengukuhkan lagi mazhab Syiah di dunia kini.




Selepas tamatnya Revolusi di republik itu, satu perubahan yang amat besar telah berlaku. Apa yang dimaksudkan ialah berkenaan penyebaran mazhab Syiah dikalangan umat Islam diseluruh dunia khususnya di negara-negara Teluk. Yahudi sememangnya sentiasa cuba untuk menyesatkan umat islam dengan apa cara sekalipun. Disebabkan islam ini adalah agama disisi Allah SWT, jadi sukarlah bagi Yahudi untuk menyesatkan umat Nabi Muhammad SAW.

Sekali-kali tidak akan redha orang-orang Yahudi dan Nasrani sehinggalah kamu mengikut jalan-jalan hidup mereka." (Al Baqarah: 120)Oleh itu, satu 'modus operandi' baru telah dicipta oleh Yahudi ini dalam usaha mereka untuk menyesatkan umat Islam. Apa yang dimaksudkan ialah, mereka (Yahudi) 'menyesatkan' umat Islam 'dari dalam'. Lihat Wahabi dan Syiah! Bagaimanakah sebuah negara bebas Palestin dan empayar Turki Uthmaniyah boleh jatuh ke tangan agen-agen Dajjal (British)?. [klik di sini dan di sini]

\

Gambaran Saidina Ali dalam Syiah
Jika dilihat pada pegangan-pegangan penganut Syiah, fahaman ini lebih sesuai dianggap sebagai 'satu agama baru'. Rasanya tidak perlu untuk saya jelaskan dengan panjang lebar tentang 'Syiah' pada artikel kali ini. Berikut telah saya sediakan beberapa pautan yang berkaitan :

Syiah
Siapa Syiah dan penyelewengan Syiah
Pandangan Syiah terhadap Ahl-Sunnah
Persamaan Syiah dan Kristian
Menyangkal Syiah dan Dr Faisal Tehrani\

Kedatangan Dajjal boleh jadi dengan samaran, kita mungkin nampak beliau seorang berjubah dan berserban tetapi boleh jadi itulah Dajjal, kita melihat seseorang itu bertudung labuh dan berpurdah tetapi apakah disebalik purdah tersebut?. Ini adalah Bukti Dajjal Sukar Dikenali

Berikut telah saya sediakan beberapa pautan penting berkenaan Dajjal [kajian oleh MoonMedia Dajjal The King of the World Conspiracy] :

Banyak hadis-hadis nabi yang menceritakan tentang kedatangan Dajjal di akhir zaman. Antaranya ialah :

1. Sabda Baginda SAW ;

"Ketahuilah ia (Dajjal) berada di laut Syam atau laut Yaman.. akan datang dari arah timur (lalu menunjukkan dengan tangan baginda).."- Hadis riwayat Muslim.

2. Daripada Abi Bakr al-Siddiq r.a, sabda Baginda SAW,

"Dajjal akan muncul ke bumi dari arah timur bernama KHURASAN."- Hadis riwayat al-Tirmizi.

3. Daripada Anas bin Malik r.a, sabda Baginda SAW,

"Dajjal akan keluar dari kota Yahudi ISFAHAN (Khurasan, IRAN) bersama 70,000 penduduk ISFAHAN". [Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad. Ibn Hajar berkata : "Sahih"].

4. Rasulullah SAW bersabda :

“Dajjal akan diikuti oleh 70,000 yahudi dari kota Isfahan (Nan), mereka memakai Al-Tayalisah”. Hadis riwayat muslim.

Ibn Kathir berkata, Dajal pada mulanya akan muncul dari ISFAHAN dari sebuah kota Yahudi [al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim]. Tanpa kita sedari bandar Isfahan yang merupakan bandar Yahudi di Iran ini merupakan pusat kepada aktiviti nuclear bagi negara Iran hari ini dan juga merupakan pusat penyelidikan senjata berbahaya Iran itu yang menurut keyakinan Israel sendiri, Iran bakal berjaya menyiapkannya aktiviti nuklearnya tanpa masalah yang besar.

Ini membuktikan tentera Dajjal sedang dipersiapkan oleh orang-orang Parsi yang merupakan bakal pengikut Dajjal bagi menyambut kemunculan Dajjal nanti. Cubalah fahami pekerjaan Dajjal ini berdasarkan keterangan hadis-hadis Syiah yang saya lampirkan pada penghujung artikel ini. Selamat mengkaji dan mempelajari pekerjaan Bani Israel bersama saudara-saudara mereka dari keturunan Bani Ishak bin Ibrahim a.s, orang-orang Parsi Syiah di Iran.


Loji nuklear Iran yang terletak di kota Yahudi Isfahan


MAHDI SYIAH IALAH MESSIAH DAJJAL

Syiah sedang menunggu kemunculan al-Qaim atau Imam ke-12 atau Imam Mahdi yang telah dua kali bersembunyi dalam lubang Sardab di Sammara’.

Bukti-bukti berikut telah mebuktikan bahawa orang yang akan mengisi jawatan Imam ke-12 tidak lain melainkan Dajjal, berdasarkan keterangan agama Syiah sendiri (hadis-hadis dan karya-karya Syiah yang dikaitkan sebagai kata-kata para imam a.s mereka). Ahli Sunnah harus sentiasa berwaspada dan berhati-hati dan menyimpan dalam minda mereka bahawa Shiah adalah pengikut dan tentera Dajjal yang bakal muncul nanti.


Perlulah diingati Mahdi yang diyakini oleh Ahli Sunnah wa Jama’ah berdasarkan keterangan hadis-hadis yang sahih adalah seseorang yang berbeza dengan apa yang diyakini oleh Syiah baik dari segi aqidah, keturunan, amalan, ajaran dan pekerjaan serta peranan setelah memimpin umat islam ini nanti. Silalah mendapatkan mengenainya secara terperinci berdasarkan nas yang sahih.

CIRI-CIRI IMAM MAHDI SYIAH (DAJJAL) :

a.) Undang-Undang Yahudi (keluarga Daud)

Al-Qaim atau Imam Mahdi Syiah akan memerintah menurut undang-undang Nabi Daud dan keluarga Daud, menurut hadis Shiah dalam kitab al-Kafi karangan Abu Ja’far al-Kulaini, yang menurut Syiah merupakan kitab paling sahih daripada empat sumber dasar agama Syiah yang tidak boleh dipertikaikan oleh sesiapa pun.

Semua yang mengikuti hadis Syiah akan menemui riwayat al-Kulaini dalam al-Kafi (Jil.1, m.s.387-398) :

Ali ibn Ibrahim meriwayatkan dari - bapanya - dari ibn Abi Umair - dari Mansur - dari Fadhl al-Aour - dari Abi Ubaidah melaporkan : “Apabila al-Qaim dari keluarga nabi muncul, dia akan memerintah menurut undang-undang Daud dan Sulaiman.”

Muhammad ibn Yahya meriwayatkan dari Ahmad ibn Muhammad dari Muhammad ibn Sinan dari Abaan yang melaporkan : “Aku telah mendengar Abu Abdullah [a.s] berkata : ‘Dunia tidak lenyap (terjadinya kiamat) kecuali seseorang dari kami akan muncul dan akan memerintah menurut undang-undang keluarga Daud’

Ahmad dari Ahmad ibn Muhammad dari Ibn Mahbub dari Hisham ibn Salim dari Ammar as Sabati melaporkan : “Aku bertanya kepada Abu Abdullah [a.s] : ‘Di atas undang-undang apa kamu akan memerintah jika kamu menjadi pemerintah.’ Dia menjawab : ‘Menurut undang-undang Tuhan dan undang-undang Daud. Dan jika kami berselisih dalam satu keadaan yang mana kami tidak dapat menyelesaikannya, Jibril (Ruh al-Qudus) akan mendedahkannya kepada kami.’

Muhammad ibn Ahmad dari Muhammad ibn Khalid dari Nazr ibn Suwaid dari Yahya al Halabi dari Imran ibn A’yun dari Jaeed al-Hamdani dari Ali ibn al-Hussein [a.s] berkata : “Aku bertanya kepada beliau dengan undang-undang mana kamu akan menghukum ?” Beliau berkata : “Dengan undang-undang Daud, dan jika disana terdapat satu perkara yang tidak dapat diselesaikan, Jibril (Ruh al Quds) akan mendedahkannya kepada kami.”

Ahmad ibn Mahran [r.a] dari Muhammad ibn Ali dari Ibn Mahbub dari Hisham bin Salim dari Ammar as Sabati melaporkan : “Aku bertanya kepada Imam Abu Abdullah [a.s]: ‘Dengan undang-undang mana kamu akan memerintah ?’ Dia menjawab : ‘Dengan undang-undang Tuhan, dan undang-undang Daud.’

b.) Bahasa Hebrew

Lebih jauh lagi, Imam ke-12, Imam Mahdi Syiah akan bercakap dalam bahasa Hebrew (Yahudi) :

Ahmad ibn Muhammad ibn Saeed al Uqdah berkata : Ali ibn al-Hasan at-Taymali melaporkana kepada kami : al-Hasan dan Muhammad bin Ali ibn Yusuf berkata, dari Sa’daan ibn Muslim, Dari rijal (perawi-perawi yang ramai), dari al-Mufadhal ibn Umar berkata : Abu Abdullah [a.s] berkata : “Apabila Mahdi berdoa, dia akan berdoa kepada Tuhan dalam bahasa Hebrew.” [Al-Ghaybah an Nu’mani, p.326]

c) Yahudi akan mengikuti Imam Mahdi Syiah.

Menurut Shiah, Yahudi juga akan menjadi pengikut Imam Mahdi :

Sheikh al-Mufid telah melaporkan dalam kitabnya, Al-Irshaad dari al- Mufadhal ibn Umar bahawa Imam Abu Abdullah [a.s] telah berkata : “Di sana akan muncul bersama Imam Mahdi .. manusia dari bangsa nabi Musa (Israel).” [Al-Irshaad al-Mufid , m.s 402]

Menurut hadis dari kitab Al-Kafi karangan al-Kulaini, ketika ghaib Imam Mahdi belajar dari satu kitab yang bernama al-Jafr (salah satu kitab suci Syiah yang didakwa ditulis oleh Imam Ali a.s), yang mengandungi ajaran dari agama Israel :

Imam (a.s.) akan kekal bersembunyi untuk satu tempoh dan kemudian berkata, “Ditangan kami ada al-Jafr. Apakah mereka mengetahui apa itu al-Jafr?” Aku kemudian bertanya, “Apakah kandungan al-Jafr itu ?” The Imams (a.s.) menjawab, “Ia mengandungi ilmu para nabi dan pelaksana harapan-harapan mereka dan ilmu cerdik pandai orang-orang Israel terdahulu.” [al-Kafi, Hadith 635, Ch. 40, h 1]

MESSIAH YAHUDI dan MAHDI SYIAH

Cuba kita renungkan persamaan antara Mahdi Syiah dan Dajjal Messiah Yahudi yang diceritakan oleh agamawan Yahudi :

Penulis Yahudi terkenal Raphael Pata’ telah menterjemah kitab Mishne Torah yang telah dihimpunkan oleh pendita Yahudi lampau bernama Maimonides. Tajuk terjemahannya, The Messiah Texts pada muka surat 322-327, Maimonides menulis ;

"King Messiah will arise in the future and will restore the kingship of David to its ancient condition, to its rule as it was at first. And he will rebuild the Temple and gather the exiled of Israel. And in his days all the laws will return as they were in the past. They will offer up sacrifices, and will observe the Sabbatical years and the jubilee years with regard to all the commandments stated in the Torah. And he who does not believe in him, or he who does not await his coming, denies not only the [other] prophets, but also the Torah and Moses our Master. For, behold, the Torah testifies about him [the Messiah], as it is written, The Lord will return your captivity and have compassion upon thee, and will return and gather thee from all the peoples whiter the Lord thy God hath scattered thee. If any of thine that are dispersed be in the uttermost parts of heaven, from thence will the Lord thy God will bring thee into the land which thy fathers possessed, and thou shalt possess it (Deut. 30:3-5)

Selanjutnya, Yahudi mempercayai Messiah atau al-Masih itu seorang raja, penakluk yang menang dari keturunan Nabi Dawud yang mereka namakan anak Allah. Mereka mempercayai juga bahawa al-Masih itu akan datang semula untuk mengembalikan kebesaran Israel dan menyatupadukan perbalahan kaum Yahudi di Palestin serta menjadikan hukum-hukum Taurat (kitab Nabi Musa) berjalan berkuat-kuasanya.

Mereka berharap al-Masih mereka muncul sejak zaman Nabi Musa a.s lagi. Nama al-Masih – Messiah sering diseru-seru oleh kaum Yahudi setiap kali mereka ditimpa bencana dan setiap masa mereka menderita dari bencana-bencana tersebut.

Tetapi juga kadang-kadang al-Masih ini juga dinamakan kepada sesiapa yang bertindak terhadap musuh-musuh mereka (Yahudi) walaupun bukan dari keturunan Daud seperti gelaran diberikan kepada Cyrus. Oleh kerana al-Masih itu masih belum muncul mereka menamakan beberapa ciri-ciri al-Masih sebenar iaitu seorang pembaik (muslih) sosial, adil dan bersopan santun. [lihat Arthur Hertzberg, Judaism, m.s : 215 – 218]

Abbas Mahmud Aqqad berkata, kebanyakan pengkaji mempercayai bahawa idea penyelamat yang jujur itu adalah dipinjam dari kepercayaan Zoroaster, agama asal yang dianuti oleh orang-orang Parsi. [Lihat Dr. Ahmad Syalabi, Agama Yahudi, Pustaka Nasional : Singapore, thn : 1977, m.s : m.s 185. Abbas Mahmud Aqqad, Allah, m.s 117.]

Guignebert berkata : Sesungguhnya kecenderungan Parsi kepada melukiskan kemenangan berterusan golongan baik ke atas golongan jahat selepas melalui sebuah pertarungan yang panjang . Apa yang dinamakan baik oleh orang Parsi, dinamakan pula oleh orang-orang Yahudi sebagai al-Masih [Lihat Guignebert , The Jewish World in The Time of Jesus, m.s 141].

Idea wujudnya seorang raja yang idealis yang memerintah seluruh alam ini adalah asalnya dari idea yang tersebar dari kaum Semitik (Yahudi) dan ia dikuti pula dengan wujudnya suatu alam yang idealis yang sama, iaitu apa yang dikatakan oleh kaum Yahudi dan Kristian sesudah itu, kerajaan Tuhan.

Setengah pengkaji pula berpendapat kecenderungan kepada idea yang mengatakan al-Mahdi Muntazar yang dipegang oleh Syiah adalah dipinjam daripada idea yang ditunggu-tunggu di kalangan kaum Yahudi. [Lihat Max Margolis dan Alexander Marx : A History of Hebrew People, m.s : 258]

TINDAK-TANDUK IMAM MAHDI SYIAH (DAJJAL) SETELAH KEMUNCULANNYA

Lihat pula apakah sifat-sifat Mahdi Syiah – Dajjal ini dan apakah yang bakal dilakukannya setelah muncul lagi berdasarkan keterangan hadis-hadis agama Syiah :

a.) Rasulullah S.A.W orang pertama berbaiah dengan Imam Mahdi ? Aqidah sesat Syiah

Orang pertama yang akan membai’ah Imam Mehdi Syiah ialah Rasulullah s.a.w ketika raj’ah. Rasulullah SAW akan menjadi muridnya. [Haqq al-Yaqin jil.2, m.s : 347 dan Bashairu al-Darajat, m.s : 213]

b.) Muncul Imam Mahdi, Hipokrit (Taqiyyah) Bagi Agama Syiah Akan Terbatal

Taqiyyah adalah sesuatu yang wajib diamalkan oleh seseorang yang berfahaman Syiah. Seterusnya akan terkeluar daripada Syiah jika tidak mengamalkannya. Diriwayatkan daripada Imam kelapan Ali bin Musa bahawa beliau berkata, “Tiada agama bagi orang yang tidak wara' dan tiada iman bagi orang yang tidak bertaqiyyah. “Maka beliau ditanya, “Wahai cucunda Rasulullah, sampai bilakah (perlu bertaqiyyah)? Beliau menjawab, "Sampai hari tertentu, iaitu hari munculnya Imam Mahdi. Sesiapa yang tidak mengamalkan taqiyyah sebelum keluarnya Imam Mahdi, bukanlah dia daripada kalangan kami ". (Kasyf al-Ghummah Al-Ardabili, hal 341).

c.) Imam Mahdi Kejam dan Ganas

Sifat Imam Mahdi yang ditunggu oleh Syiah begitu ganas dan kejam sehingga kerjanya tidak lain selain daripada membunuh dan menyembelih manusia, terutama bangsa Arab dan kalangan Ahli Sunnah.

Mereka menyatakan, Apabila muncul Imam Mahdi nanti orang orang Syiah akan menghadapkan setiap Nasibi di hadapan Imam Mahdi. Jika Nasibi itu mengakui Islam iaitu wilayah maka dia akan dibebaskan, jika tidak akan dipenggal lehernya atau dia bersedia membayar jizyah sebagai ahli zimmi. (al-Majlisi, Bihar al-Anwar, J.52, hal 373, tafsir Furat ibn Ibrahim, hal. 100).

Al-Majlisi meriwayatkan, “tidak akan ada yang tinggal antara kami dengan orang Arab melainkan pembantaian” [Mula Baqir al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jil. 52 m.s 349].

Dalam riwayat yang lain al-Majlisi meriwayatkan, “al-Muntazar akan berjalan di kalangan orang Arab dan akan membunuh mereka”. [Mula Baqir al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jil.52, m.s 318]

Dia juga meriwayatkan, “Hati-hatilah orang Arab kerana mereka memiliki berita yang buruk, maka sesungguhnya tidak akan keluar seorang pun dikalangan mereka bersama al-Qa’im”. [al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jil.52, m.s : 333].

Kejam terhadap manusia dengan membunuh 9/10 daripada umat islam. Ketika raj’ah, orang-orang ahli sunnah yang tidak menerima ajarannya (Syiah Imamiyyah) akan dipenggal lehernya. [al-Kulaini, al-Raudah min al-Kafi, jil.8, m.s 160]

Majlisi meriwayatkan, dari Abu Abdillah a.s, “kalaulah manusia mengetahui apa yang bakal dilakukan oleh al-Qaim semasa dia muncul, maka kebanyakan mereka lebih suka untuk tidak melihatnya kerana pembunuhan yang dilakukannya terhadap manusia .. sehingga kebanyakan manusia mengatakan, “Ini bukan dari keluarga Muhammad, kalaulah dia dari keluarga Muhammad pasti dia akan memiliki kasih sayang” . [Bihar al-Anwar, jil. 52, m.s 353].

Sayid Sadr menyatakan, “Sesungguhnya pembunuhan yang terjadi pada manusia kebanyakkan dikhususkan kepada kaum muslimin. Kemudian dia (al-Qaim) menghadiahkan kepada saya satu salinan dari kitabnya”[Sayyid Husein al-Musawi, lillah thumma li Tarikh, terj. Mengapa saya keluar dari Syiah, m.s : 137]

d.) Imam Mahdi akan merobohkan Ka’bah.

Al-Majlisi menjelaskan, perkara yang pertama dilakukan oleh al-Qaim setelah muncul ialah mengusir dua orang iaitu Abu Bakr dan Umar yang masih basah dan segar, melemparkannya dengan angin dan merobohkan masjid-masjid. [ Bihar al-Anwar, jil.52, 387 ].

Imam Mahdi yang dinantikan kemunculannya yang mengikut kepercayaan Ahli Sunnah akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah ia dipenuhi dengan kezaliman dianggap oleh Syiah sebagai orang yang akan merobohkan Kaabah dan akan memotong tangan dan kaki penjaga Tanah Haram.

Syeikh Mufid menyebut bahawa, "Apabila lmam Mahdi muncul ia akan merobohkan masjid al-Haram dan memotong tangan Bani Syaibah kemudian menggantungkannya di Kaabah serta dituliskan kepadanya, mereka inilah pencuri pencuri Kaabah.” (al-Mufid, Al-Irsyad. hal. 411, At-Tusi, Kitab al Ghaibah, hal.282).

Al-Majlisi meriwayatkan, “Sesungguhnya al-Qaim akan merobohkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sehingga rata tanahnya”. [ al-Majlisi, Bihar al-Anwar, jil. 52, m.s : 338 ] juga al-Tusi, al-Ghaibah, m.s 282 ]

e.) Membongkar semula kubur para sahabat nabi.

Akan membongkar kubur Abu Bakr al-Siddiq dan Umar al-Khattab r.a untuk disalib dan disebat dikhalayak ramai. Mereka kedua akan dihidupkan kembali untuk menerima hukuman. [Lihat, Ni’matullah al-Jazairi, Al-Anwar al-Nu’maniyyah, jil.2, m.s : 85 dan Majlisi, Haqq al-Yaqin, j.2, m.s : 242].

Sementara di zaman kemunculan Mahdi, ketika raj’ah Imam Mahdi akan menghidupkan Aisyah dan akan melaksanakan hukum hudud ke atasnya kerana Aisyah dikatakan telah berzina semasa hidup Rasulullah s.a.w. [Anwar al-Nu’maniyyah, jil.1, m.s : 161, Tafsir al-Shafi, jil.2, m.s 108, Haq al-Yaqin, jil.2, m.s 256, Hayat al-Qulub, jil.2, m.s 611]

al-Majlisi menjelaskan, perkara yang pertama dilakukan oleh al-Qaim setelah muncul ialah mengusir dua orang iaitu Abu Bakr dan Umar yang masih basah dan segar, melemparkannya dengan angin dan merobohkan masjid-masjid. [Bihar al-Anwar, jil.52, 387].

f.) Mahdi Syi’ah berhukum dengan hukum Dawud dan Sulaiman (Kitab Zabur) dengan kejam.

Al-Majlisi meriwayatkan bahawa, “al-Qaim akan membawa ajaran baru, kitab yang baru dan hukum yang baru”. [al-Majlisi, Buhar al-Anwar, jil.52, m.s : 354].

Al-Kulaini dalam Usul al-Kafi, kitab yang paling sahih bagi Syiah yang mengatasi kesahihan Sahih al-Bukhari bagi ahli Sunnah. Dia meriwayatkan dari Imam Abu Abdillah a.s berkata : “Jika al-Qaim dari keluarga Muhammad muncul, dia akan memerintah dengan hukum Daud dan Sulaiman (ajaran Taurat), dia tidak akan menanyakan bukti-bukti”. [Usul al-Kafi, jil.1, m.s : 397]

SYIAH - TENTERA DAJJAL

Mengikut pandangan beberapa ulama, Al-Tayalisah ialah sejenis pakaian atau jubah kebesaran ulama Yahudi. Jubah ini susah ditemui kini kerana dipakai oleh kelompok ahli agama sahaja. Al-Tayalisah ini mungkin turut dipakai oleh ulamak Iran yang berfahaman Syiah. Untuk menegakkan kebenaran sabda Rasulullah SAW itu, marilah kita ikuti perkembangan terbaru perang konspirasi Dajjal yang masih berterusan hingga kini.


Pada 28.12.2008, iaitu selepas 1 hari tentera Zionis menyerang Palestin, Ulama Syiah, Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan fatwa bahawa sesiapa yang turut serta dalam perang di Palestin menentang Israel dan terkonban, akan dikira mati syahid. Oleh itu telah dilaporkan 70,000 warga Iran, yang majoritinya belia telah mendaftarkan diri secara sukarela untuk berjuang bersama hamas dibumi Palestin hanya dalam masa seminggu.


Walau bagaimanapun, seminggu selepas itu Ayatollah Ali Khomenei mengeluarkan kenyataan yang cukup berbeza dari sebelumnya iaitu penghantaran briged sukarela pejuang jihad ditangguhkan dan tidak perlu buat masa ini kerana kononnya terdapat tanda-tanda Israel/Zionis sedang memasang perangkap untuk mengheret Iran dalam kancah perang terbaru.

Apapun pendapat ulamak Syiah itu, kebenaran kata-kata Rasulullah sejak 1430 tahun lalu telah terbukti dengan penzahiran 70 ribu warga Iran untuk berjuang itu! Apakah matlamat dan strategi Zionis/Israel itu hanya Allah SWT saja yang tahu.

Mungkinkah mereka sekarang sedang menunggu kehadiran sebenar Dajjal (Mahdi Syiah) untuk diikuti, bukan untuk melawan Zionis/Israel tetapi sebaliknya untuk menyerang dan menghapuskan orang Islam yang beraliran Ahli-Sunnah wal jamaah dan seluruh keturunan dan cucu cicit Nabi. Jika diamati realiti yang berlaku kini, mereka (Syiah) amat membenci golongan Ahli Sunnah, padahal golongan tersebut tidaklah begitu membenci dan berdendam dengan mereka.

Perbezaan Sunni dan Syiah umpama langit dan bumi, malah mengikut seorang ulamak Syiah bernama Sayyid Nikmatullah al-Jazairi dalam kitabnya, berkata :

"Sesungguhnya kami tidak akan pernah sepakat dengan AHLI SUNNAH tentang ALLAH, NABI dan IMAM kerana mereka mengatakan: Tuhan kami adalah yang Nabinya Muhammad dan khalifah setelahnya Abu Bakar, dan kami AL-RAFIDHAH tidak beriman pada Tuhan itu dan Nabi-Nya, kerana Tuhan yang Nabi-Nya Muhammad dan khalifah setelahnya adalah Abu Bakar bukanlah TUHAN kami." [Rujukan : Anwar al-Nu’maniyyah, jil.2, m.s: 278, Bab Nur fi Haqiqah al-Anwar]Oleh itu, pembunuhan Saddam yang berfahaman Sunni juga mungkin dirancang oleh Yahudi-Zionis bersama Dajjal. Ini adalah kerana, Saddam adalah di antara pemimpin Islam yang tegas di dunia, yang walaupun dianggap zalim, namun Saddam amat tegas memerangi Zionis di Palestin. Dajjal yang muncul di Iran inilah juga yang membantu Yahudi-Zionis mengalahkan Taliban di Afghanistan dan rejim Saddam di Iraq.

Disini saya petik kata-kata beberapa pemimpin utama Iran untuk renungan bersama.


Kata Ali Hashemi Rafsanjani, semasa khutbah Jumaat di Universiti Tehran pada 8.2.2002 :

"Tentera Iran telah memerangi TALIBAN, dan bekerjasama menjatuhkannya, jika tidak kerana bantuan tentera Iran dalam peperangan TALIBAN, Amerika telah tenggelam di bumi AFGHANISTAN".

Katanya lagi "...seharusnya Amerika mengetahui, jika tidak kerana tentera Iran, Amerika tidak mampu menjatuhkan TALIBAN!"


Sementara pemimpin lain Iran iaitu Muhammad Ali Abtahi, bekas Naib Presiden Iran kepada Presiden Mohamad Khatami ,pada Ucapan perasmian penutup seminar Teluk : Cabaran Dan Masa Depan di UAE pada 15.1.2004 berkata :

“Jika tidak kerana orang-orang Iran, KABUL dan BAGHDAD tidak akan jatuh (ke tangan Amerika) dengan mudah! Sekarang ini pelan jangka panjang yang dirancang oleh Zionis sedang berjalan lancar. Segala tipu helah dan gerak catur perang semuanya mengikut arahan Dajjal yang mengambil kira nasihat Iblis, iaitu makhluk yang derhaka kepada Allah sejak zaman Nabi Adam hingga kiamat yang panjang umurnya, bijak IQ dan EQnya.

Hanya mereka yang kuat iman dan takwa serta kental semangat perjuangannya mampu mengalahkan mereka. Oleh itu berhati hatilah dengan Iran dan berwaspadalah dengan aliran Syiah yang amat bercanggah dengan fahaman Ahli Sunnah wal jamaah.

Siapakah Messiah Yahudi atau Dajjal menurut kitab-kitab Syiah? Apakah bezanya Imam Mahdi mengikut aliran Sunnah wal jamaah dengan Messiah Yahudi (imam ke-12) golongan Syiah? Di sini, saya memetik satu kesimpulan menarik yang dibuat oleh penulis ini dari bahagian akhir tulisannya iaitu :


Cuba anda renungkan ketika blok Syiah sudah lebih 70% menguasai dunia Arab di rantau Timur Tengah, apa perlu Iran dan Syria bekerjasama dengan Amerika di Iraq di atas alasan keselamatan dan keamanan Iraq? Bagi berhadapan dengan pejuang Sunnah. Kerjasama itu sebenarnya melanjutkan hubungan mereka disebalik tabir sebelum ini. Penulis tidak hairan kerana bagi yang pro-Syiah tidak hairan mereka telah menyesatkan penganut Sunnah di Iraq hari ini dengan pelbagai tuduhan nista. Cuba kita renungkan dengan penguasaan Syiah di rantau Timur Tengah apa perlu Hizbullah dan Syiria kini berdamai dengan Israel dan Hizbullah menyerahkan mayat dua askar Israel kepada Israel baru-baru ini. Hizbullah yang menang kenapa berdamai pula?


Hakikat yang jelas Hizbullah kini minat menumbangkan Lubnan berbanding Palestin. Saya yang sentiasa mengikuti perkembangan sejarah dunia Timur Tengah tidak pernah meminggirkan faktor asas dalam mengkaji tindakan-tindakan mereka... Hakikatnya Syiah lebih mementingkan empayar Parsi berbanding kemerdekaan Palestin dan pembebasan Iraq dan Afghanistan. Dan perlulah diketahui musuh utama mereka ialah Sunnah..

Apa beza Syiah dan Yahudi ? Tiada beza berdasarkan riwayat-riwayat mereka mengenai Mahdi dan Dajjal. Lihatlah persamaan antara keduanya.. Syiah ini berasal dari agama Yahudi malah pengasas Syiah ialah Yahudi Ibn Saba', malah dari segi keturunan kata al-Mas'udi sejarawan Syiah zaman awal bahawa orang-orang Parsi (Syiah Iran, Afghanistan, India) adalah berasal dari anak-anak Ishak bin Ibrahim a.s sementara orang-orang Yahudi ialah anak-anak Israel (Nabi Ya'qub a.s) bin Ishak bin Ibrahim a.s, cukuplah latar belakang sejarah Isfahan dan Hamdan juga Cyrus, Mordechai dan Esther bagi menggambarkan keakraban kaum Parsi dengan Yahudi dalam sejarah mereka yang lampau yang yang dibanggakan oleh pentadbiran Iran hari ini meskipun laungan palsu dan bohong isu Holocoust dan ingin melenyapkan negara Yahudi dari peta dunia.

BERLINDUNG DARI FITNAH DAJJAL

Kewajipan untuk berlindung dari fitnah Dajjal merupakan perkara yang amat penting buat kita. Kerana dalam sebegitu banyak hadith-hadith kita telah di diberi beberapa 'amaran' oleh Rasulullah SAW tentang bahayanya Dajjal. Sebab itu dalam sebuah hadith Rasulullah s.a.w bersabda :

"Bila seseorang selesai membaca tashahhud (akhir), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah empat perkara, iaitu: ' Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah dajjal'. [Selanjutnya, hendaklah ia berdoa memohon kebaikan utk dirinya sesuai kepentingannya]". Hadith riwayat Muslim, Abu 'Awanah, Nasa'i dan Ibnu jarud dalam al-muntaqa [27].Dalam riwayat Abu Daud dan Ahmad dengan sanad yang sahih, Nabi selalu membaca doa tersebut dalam tasyahhudnya.

Lihatlah betapa pentingnya untuk kita berlindung dari fitnah Dajjal tersebut, Nabi Muhammad SAW seorang manusia yang secara mutlaknya mendapat perlindungan dari Allah SWT sendiri, selalu memohon perlindungan daripada fitnah Dajjal, inikan pula kita, hanya manusia biasa.

Bahayanya fitnah Dajjal ialah, ia bukan sahaja mengelirukan orang awam yang rendah ilmu dan imannya, tetapi jika dilihat pada sejarah, berapa ramai ulama' terkeliru dengan Dajjal ini. Fitnah Dajjal amatlah dasyat, boleh jadi seseorang yang awalnya Islam, akan tersesat di akhir hayatnya yang kemungkinan akan murtad pada kemudian hari.

Ketika selesai membaca tasyahhud yakni sebelum salam, adalah digalakkan membaca doa ini :


KESIMPULAN

Akhirkata, sama-samalah kita mengkaji tentang bangsa Parsi pengikut Dajjal yang bakal menyambut kemunculan Dajjal nanti. Hanya orang-orang yang buta mata hatinya menganggap kaum Parsi Syiah itu seagama dengan mereka tanpa mengkaji latarbelakang hubungan dan kerjasama mereka dengan Amerika Zionist dan Israel dalam kejatuhan Taliban Afghanistan dan Iraq. Syiah samada Iran, Syria atau Hizbullah adalah sekutu Israel disebalik konflik dan peperangan palsu antara mereka. Memadailah kita merenung riwayat Imam Muslim dimana Rasulullah telah bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh 70,000 dari bandar Yahudi Isfahan mereka itu memakai jubah Parsi (Syiah) – Tayalisah”.


Sumber (artikel yang berdasarkan sumber al-Quran malah kitab-kitab Syiah sendiri) :
www.al-ahkam.net
www.ibnuyaacob.com
http://jejakitinggalanrasul.blogspot.com
http://zharifalimin.blogspot.com
www.wirajiwa.bumicyber.com
www.halaqah.net p/s : kesesatan Syiah amat jelas dengan dakwaan 'gila' mereka bahawa "Malaikat Jibril tersalah memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad, sepatutnya kepada Ali" . Isfahan, Iran adalah sebuah kota yang majoriti warganya Yahudi. (jelas-terbukti)

Monday, September 23, 2013

Jari Dajjal


Sentuhan Dajjal - tersembunyi dalam logik akal...

Sehingga kini kita dihidangkan dengan lakonan beberapa watak yang sentiasa berusaha melindungi antara satu sama lain. Rahsia dalam rahsia. Rahsia atas rahsia. Permainan sulit yg tidak dapat muncul dipermukaan atau dihidangkan untuk pengetahuan umum. Langkah menyembunyikan maklumat sebegini, wayang akan dicipta dan dihebahkan. Fakta sebenar dibenamkan dan fakta palsu mengambil tempat. 

Ini adalah rencah Dajjal. Inilah cara Dajjal. Matlamat utama ialah mengelabui dan mengelirukan pemikiran manusia disamping melaksana berbagai agenda tersembunyi. Manusia sedunia dipermainkan dan dipaksa menjadi bidak (pawn) melakukan pengorbanan sia-sia.

Fitnah Dajjal cukup besar dan dahsyat. 

Pernahkah kita dengar ungkapan itu?

Siapa peduli? Siapa pula yang tidak peduli? Jangan disangka dalam air yang tenang itu tiada buaya. Jangan disangka orang yang berwatak alim itu adalah ... Jangan disangka ....

Itulah anatara resepinya Dajjal dalam mengatur langkah menguasai muka bumi, semua ini hanya dapat dikesan oleh mereka yang berfikiran waras. Dan terus menerus berusaha mencari kebenaran. Allah Maha Bijaksana.

Wakilnya juga bijak menyembunyikan diri. Namun ada yang tidak dapat disembunyikan.


Rumahnya saja RM7 juta

Sunday, September 8, 2013

Siapa yang Hina? Penghina atau yang di hina?


Kadang-kadamg kita temui manusia dungu dan tak matang. Mengaku bijak pandai dan beilmu tinggi tetapi malangnya hati mereka dipenuhi najis dengki dan iri hati. Lebih malang bila ada antara mereka yang bangga melilit kepala mereka dengan serban tebal.


Jadilah manusia bijaksana, yang benar diangkat dan yang salah dihukum, tak kiralah siapa pun mereka. Barulah dikatakan cerdas akal. Telitilah, siapa sebenarnya musug kita.  Musuh yang mahu menghinjak Melayu di buminya sendiri. Banyak contoh di hadapan mata. Hanya yang perlu ialah minda yang cerdik dan bijaksana.

Strategi menghina bangsa Melayu bukan saja melibatkan ahli politik tetapi ia juga melibatkan usahawan Melayu. Satu ketika dulu isu Syed Mokhtar mendapat pelbagai projek dari kerajaan telah mendapat perhatian dalam parlimen. Beliau dituduh membolot semua kekayaan negara dan memegang pelbagai jenis perniagaan yang strategik termasuklah perkapalan, beras, gula dan pelbagai lagi. Kerajaan telah dibidas kerana terlalu memberi muka kepada Syed Mokhtar dengan memberi pelbagai projek besar yang melibatkan berbillion ringgit. Persoalan mereka; kenapa hanya Syed Mokhtar saja yang di bela sedangkan ramai lagi orang Melayu yang berniaga tetapi tidak mendapat apa-apa backing dari kerajaan.

Saya tidak sama sekali mengatakan bahawa apa yang didapati oleh syed Mokhtar itu sesuatu yang patut namun saya juga tidak tergamak untuk menghina dan menghentam beliau kerana pada pandangan saya :-


Jangan Hina Dia


1. dialah satu-satunya anak Melayu islam yang tersenarai sebagai 10 billionaire terkaya negara

2. beliau telah membantu ribuan anak-anak yatim

3. beliau telah membiayaai ribuan pelajar miskin untuk ke sekolah

4. ribuan orang Melayu yang mencari makan dengan syarikat2 beliau

5 .beliau telah membeli MPH dengan jutaan ringgit demi memastikan buku2 agama dapat dijual dipasaraya2. Dulunya kedai buku ini hanya menjual buku cerita tentang hal2 lain. Tidak ada buku agama.

6. beliau telah menghabiskan jutaan ringgit untuk membina universiti bagi pelajar-pelajar miskin seluruh dunia

dan lain-lain.

Ertinya kita tidak harus sekadar melihat apa yang beliau dapat tetapi juga melihat apa menfaat yang diperolehi oleh rakyat terutama orang Melayu hasil sumbangan dari beliau. Jangan hanya melihat keburukan dan kelemahan beliau tetapi tonjolkan lah kebaikan yang beliau lakukan.

Sperkara lagi, apa yg TSM dapat hari ini bukanlah datang dengan carpet merah tetapi dengan usaha gigih siang dan malam. Beliau pernah memnadu lori dari Kedah ke Pahang pada awal tahun 70an tanpa ada hiway selama berbelas-belas jam sehingga ada masa-masanya beliau terpaksa tidur atas lori. Adakah usaha yang gigih ini tidak melayakkan beliau untuk mendapat kenikmatan yang ada sekarang ini? malah saya difahamkan sehingga hari ini beliau bermesyuarat dengan semua CEO nya bermula tengah malam sehingga lewat pagi. Adakah kita sanggup?

Saya melihat serangan-serangan yang dikenakan kepada TSM ini bukanlah satu perkara yang tak sengaja tetapi sebaliknya ianya dirancang oleh pihak-pihak yang tertentu untuk menjatuhkan bangsa Melayu. Mereka tidak boleh melihat orang Melayu berjaya dan akan berusaha menjatuhkannya. Jangan lupa ketika TSM mengambil alih roti gardenia, pihak cina telah membuat roti possimo dan mengempen orang Cina supaya tidak lagi membeli roti gardenia. Ini sejarah yang tidak boleh dipadam.

Namun amat malang kerana masih ramai orang Melayu yang terjebak dalam perangkap ini sehingga sanggup bersekongkol dengan bangsa lain untuk menjatuhkan bangsa sendiri. Inilah liciknya startegi mereka sehingga orang Melayu leka dan lalai sehingga bangsa sendiri dihinapun kita bertepuk tangan.

Bercakap pasal mengaggihkan kekayaan, sebenarnya bukan TSM sorang saja yang telah diberi peluang. Malah ratusan orang Melayu lain telah diberi kesempatan dengan pelbagai projek tetapi semuanya tutup kedai. Ertinya pengagihan itu telah berlaku tetapi orang Melayu itu sendiri yang menggagalkannya. Jadi adalah tidak benar kalau kita kata TSM sorang saja dilambakkan dengan semua projek. Malah dikalangan bangsa Cina lagi ramai yang menjadi kroni tetapi kenapa tidak kita bangkitkan.

petikan dari

Friday, February 15, 2013

MURSYID dan LADUNI

kasyaf dalam redha Allah
Ilmu ladunî diperoleh manusia melalui penyampaian langsung (mukâsyafah). Untuk memperoleh mukâsyafah, ia memerlukan proses yang panjang yang harus dijalani oleh manusia. 
Hal ini, kerana Tuhan (sebagai pemberi ilmu) adalah Dzat Yang Maha Suci, yang akan memberikan ilmu ladunî itu hanya kepada jiwa tertentu yang telah suci.

Manusia yang ingin memperoleh ilmu ladunnî, maka harus memiliki cara-cara atau prasyarat-prasyarat tertentu. Salah satunya adalah dengan proses “penyucian jiwa” (al-Ghazâlî membahasakanmya dengan istilah “Tazkiyah al-Nafs”).


Dalam proses pensucian jiwa itu memerlukan langkah-langkah antara lain:
Pertama, dengan melakukan takhallî, yakni upaya pengosongan jiwa dari sifat-sifat tercela;

Kedua, dengan
tahallî, yakni mengisi jiwa yang telah terkosongkan itu dengan ahklak-akhlak terpuji; dan

Ketiga adalah 
tajallî, yakni ketersingkapan dan atau hasil yang nampak berupa kurnia keistimewaan atau karâmah yang dimiliki manusia setelah melalui dua proses takhallî dan tahallî.
Pada tahap tajallî inilah ilmu ladunî singgah. -  al-Ghazâlî


Cahaya

Harus diketahui bahawa "ILMU LADUNI" adalah penyerapan Nur Ilham yang terjadi selepas penyempurnaan (JIWA) sebagaimana firman Allah yang bermaksud: "Demi satu jiwa serta Yang Menyempurnakannya" (Surah Al-Syams:7). Jiwa yang bersih dan suci bakal menerima pancaran NUR (cahaya) rohani yang benar lagi membenarkan.

Bukan semua jiwa layak menerima pancaran LADUNI ini.

Perjalanan atau Perkembalian (kepada asal - fitrah) adalah dengan tiga cara: 

1. Mempelajari semua ilmu dan mengambil sebahagian yang lebih besar dari kebanyakannya. (Penjelasannya: ialah dengan mempelajari dasar-dasar semua ilmu, kemudian kebanyakan dari ilmu-ilmu ini hendaklah diketahui pula sebahagian yang lebih besar dari kandungan. Katakanlah lebih daripada 50%). 

2. Latihan yang benar dan Murraqabah yang betul, kerana Nabi SAW. pernah menunjukkan kepada hakikat ini dengan sabdanya yang bermaksud: "Siapa yang beramal dengan apa yang telah diketahuinya, Allah akan mempusakakan Ilmu mengenai apa yang belum diketahuinya". Bersabda lagi Nabi SAW. yang bermaksud: "Siapa yang menyerahkan dirinya untuk Allah (beramal) selama 40 pagi, Allah Taala melahirkan mutiara-mutiara hikmah dari Qalbu ke atas lidahnya". 

3. Berfikir; bahawa jiwa itu bila beramal (menerusi ilmu-ilmu yang dipelajari) dan berlatih (beramal) dengan (keadah) ilmu kemudian berfikir mengenai maklumat menurut syarat-syarat berfikir, akan dibuka kepadanya pintu ghaib seperti seorang ahli perniagaan yang menyelenggarakan hartanya dengan syarat-syarat (yang ditentukan untuk) penyelenggaraan, akan dibuka kepadanya pintu-pintu keuntungan. 

Bila ia melalui jalan yang salah ia akan jatuh di dalam kerugian. Sekali melakukan kesalahan, sesaorang itu bakal melakukan kesalahan berikutnya. Begitulah seterusnya. Jiwa yang tercemar akan hilang cahaya dan pastinya akan menyerah diri kepada alam kegelapan. Alam kegelapan adalah alam syaitan yang dilaknat. Contoh sesaorang yang berdusta untuk menyelamat maruahnya terpaksa melakukan dusta kedua dan seterusnya demi menutupi dusta sebelumnya. 

Begitu juga sebaliknya seperti contoh: seorang pemikir itu, bila ia menempuh jalan yang betul ia akan menjadi seorang yang bijaksana dan terbuka saluran dari Alam Ghaib dalam Qalbunya; lalu ia menjadi seorang Alim yang sempurna, beraqal, berilham lagi mendapat pertolongan (dari Allah) sebagaimana sabda Nabi SAW. yang bermaksud: "Berfikir sesaat itu lebih baik daripada beribadat selama 60 tahun".

Syarat-syarat berfikir juga ada kaedahnya. Tetapi  cara dan hakikatnya adalah suatu yang samar, memerlukan penerangan yang agak lanjut dan penjelasan dengan pertolongan Allah Taala. Cukuplah dengan mengambil pendekatan mudah iaitu cuba ikhlaskan diri dan berfikirlah dengan hati bersih meninggalkan syak wasangka. 

Firman Allah yang bermaksud: "Dan sesiapa yang Allah tidak kurniakan kepadanya Nur, nescaya tidak ada baginya sebarang Nur". (Surah An-Nur:40) 

Dan Allah yang menjadi Wali orang-orang Mukmin, 



Cara Mencapai Makrifat

Masalah Syariat, Tariqat, Haqiqat dan Makrifat adalah bidang-bidang atau cabang ilmu yang sangat khusus dan amat berbeza disegi pendekatan dan sumber perantara lmu itu.

Pertelingkahan antara Ulama Haqiqat dan Ulama Syariat telah berlaku sejak dulu lagi. Mereka sebenarnya "betul" dalam bidang masing-masing. 

Sebagaimana berlaku antara Nabi Musa dan Nabi Khaidir. Nabi Musa, walaupun seorang Nabi, beliau tidak mempunyai Makrifat. Jadi beliau menghukum sesuatu kejadian berdasarkan ilmu Syariat yang beliau tahu. Nabi Khaidir pula dikurniakan Allah ilmu Makrifat, jadi beliau menghukum sesuatu mengikut ilmunya. Jadi dalam perjalanan bersama-sama Nabi Musa, Nabi Khaidir telah membunuh seorang budak, membangun semula rumah yang telah hampir musnah dan mengapak kapal yang beliau tumpangi. 

Perbuatan ini amat bersalahan dengan Syariat Nabi Musa. Kerana tidak sabar, Nabi Musa menegur perbuatan Nabi Khidir. Dengan itu mereka terpaksa berpisah sebagaimana perjanjian yang telah dibuat sebelum perjalanan. Nabi Khaidir berbuat demikian kerana pada pandangan Makrifatnya, budak itu mesti dibunuh kerana ia bakal menjadi anak yang nakal, sedangkan ibu/bapanya orang yang solleh. 

Dibawah bangunan lama terdapat harta anak yatim yang belum dewasa. Dalam perjalanan dengan kapal, Nabi Khaidir merosakkan sedikit (melubangi) kapal yang ditumpanginya supaya tidak dirampas oleh Raja yang zalim di pelabuhan yang mereka akan singgah. Raja ini akan merampas kapal-kapal yang baik. Dalam hal ini Nabi Musa betul dengan ilmunya dan Nabi Khaidir betul dengan ilmunya. 

Seperti juga yang berlaku pada Halaj (Abu Mansur), seorang wali Allah. Ia dihukum bunuh oleh gurunya sendiri kerana dikatakan mengaku dirinya Allah dengan berkata `Anal Haq'. Pada pandangan Feqah (ilmu syariat) beliau telah bersalah dan perlu dihukum bunuh. Setelah kepalanya dipancung, darah tersembur dan membentuk perkataan "La ila ha illa llah" dipermukaan tanah. 

Dalam hal ini, ahli Syariat yang menjatuhkan hukum tidak bersalah begitu juga Halaj juga tidak bersalah. Halaj berkata demikian kerana terlalu 'Zuk" atau telah fana di dalam kewujudan Allah SWT. Sumber hukum untuk masyarakat umum dalam Islam mestilah berlandaskan Syariat. Syariah adalah hukum untuk masyarakat umum dan bersifat duniawi. Ini adalah untuk menjadikan hukum Islam kukuh bersistematik sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW. 



Laduni dan Kasyaf

Laduni dan Kasyaf sebenarnya bukan ilmu. Ia merupakan cara ilmu itu disampaikan. Laduni bermaksud Allah memasukkan terus maklumat berkenaan sesuatu perkara kedalam pengtahuan sesaorang itu. Tidak melalui pendengaran atau penglihatan. Dengan perkataan lain tidak ada guru. 

Kasyaf bermaksud keupayaan seseorang itu melihat perkara-perkara ghaib yang tidak nyata pada mata kasar. Pandangan kasyaf ialah pandangan menggunakan mata basir (mata batin atau mata rohani). Kalau mata kasar menggunakan cahaya (sinar cahaya matahari atau lampu) untuk melihat, mata basir menggunakan "NUR" untuk melihat.

(Untuk mudah fahaman, kita boleh mengambil contoh berikut: bagaimanakah diri nampak sesuatu ketika bermimpi dalam tidur padahal mata zahir terpejam)

Kekuatan mata basir berbeza-beza. Paling rendah boleh melihat dimensi jin (dan syaitan). Peringkat lebih tinggi boleh melihat dimensi malaikat (alam malakut), kemudian dimensi roh. Paling tinggi ialah dimensi ketuhaan (Alam Lahut).

Jadi ilmu-ilmu ini walaupun semuanya sumbernya dari Allah SWT, ia disalur melalui cara yang berbeza. Sesuai dengan Ilmu Syariat yang bersifat zahir (paling rendah dan bersifat awam). 

Membicara perkara-perkara yang zahir semata-mata, penyampaiannya juga mesti menggunakan peralatan zahir juga, seperti guru zahir, kitab-kitab yang bersumberkan Quran dan Hadith Rasulullah SAW.

Dari sini akan bermulalah perjalanan seterusnya kepada perkara-perkara ghaib pula dengan bantuan guru mursyid. Guru Mursyid menjadi pemandu arah kepada sang murid yang masih teraba-raba dalam gelap. Sehingga mata basirnya celik, tidak lagi buta dan meraba.

Matlamat sebenar ialah untuk masuk ke alam ghaibul ghuyup (Ghaib Dalam Ghaib) yang tentunya memerlukan bantuan guru yang yang lebih tinggi darjatnya. Guru jenis ini tak perlu dicari. Ia akan datang sendiri atas perintah Allah Azzawajalla.

Tariqat ialah jalan atau cara-cara untuk mempertingkatkan IMAN, TAQWA dan seterusnya mendapatkan keredhaan Allah SWT. 

Jadi, untuk mendapatkan keredhaan Allah, mestilah menggunakan jalan atau peraturan yang diredhai Allah. Apabila sesorang pengamal tariqat beramal bersungguh-sungguh dengan ikhlas di bawah panduan seorang guru yang mursyid, darjat IMAN dan TAQWAnya meningkat dari hari ke sehari. Hasil dari peningkatan ini, "dirinya" yang berada dalam diri zahir (jasad), menjadi bertambah kuat dan sihat. Dari sini murid akan mula faham apa itu jasad, diri dan roh.

Mata basirnya semakin terang sehingga pada suatu masa, cukup kuat sehingga boleh melihat alam ghaib atau kasyaf. Setelah kasyaf dan sudah melihat dimensi-dimensi yang dijelaskan tadi, IMANnya meningkat dari ILMU YAKIN kepada AINUL YAKIN. 

Kalau dahulu murid itu yakin adanya alam ghaib kerana percaya kepada ilmu syariat (yang dipelajari). Tetapi kini telah melihat sendiri adanya alam ghaib tersebut. Naiklah darjat menjadi AINUL YAKIN (Ain bermakna mata). Jelas pada penglihatannya.

Kemudian Allah membuka lagi lautan ilmu (maklumat) berkenaan dengan Rahsia Allah kepada murid ini melalui guru-guru ghaib pula yang terdiri daripada Wali-wali Allah atau ALLAH memberi terus melalui Laduni. 

IMAN murid tadi meningkat lagi sehingga mencapai HAQQUL YAKIN. Iaitu yakin sebenarnya-benar yakin. Inilah darjat yakin para Nabi-nabi. Setelah mengtahui rahsia-rahsia kejadian alam ini, maka dikatakan murid tadi telah mencapai HAQIQAT (Yang Haq). Iaitu mengtahui kejadian makhluk Allah di segi zahirnya dan ghaibnya (batinya). 

Setelah mendapat HAQIQAT, seterusya murid tadi dengan kurniaNYA, akan ditambah lagi ILMUnya sehingga mengenal KHALIQ, Yang Maha Pencipta iatu ALLAH YANG MAHA PERKASA. Inillah dikatakan telah mendapat MAKRIFAT. Ia itu mengenal ALLAH sebagaimana ALLAH sendiri memberi tahu mengenai diriNYA.

Sebagai kesimpulan, Tariqat itu masih berbetuk syariat kerana ia ilmu zahir. Hasil dari amalan tariqat, seseorang itu dikurniakan Haqiqat dan Makrifat. 

Guru mursyid 

Guru mursyid ialah guru yang telah mendapat sekurang-kurangnya mencapai peringkat Haqiqat kalaupun tidak sampai kepada Makrifat. 

Jika kita bukan ahlinya, tak perlulah menjadi seperti orang buta yang cuba menceritakan bentuk seekor gajah. Orang buta yang pegang belalai tentu mengatakan gajah itu seperti ular. Orang buta yang pegang kaki, kata gajah macam tiang, begitulah seterunya. 

Berkenaan persoalan bagaimana hendak membezakan sama ada sumber ilham atau guru ghaib itu yang haq (wali-wali misalnya) atau batil (syaitan). Sebagai guru mursyid, amat mudah baginya untuk mengesan apa yang terjadi kepada murid di bawah bimbingannya. Guru mursyid juga akan dapat membantu muridnya untuk segera memperbetulkan langkah. 

Guru mursyid dapat melihat dengan mata basir dan dapat mengenal siapa sebenarnya yang datang. Syaitan memang pandai merupa (menyamar), tetapi harus diketahui, mata basir amat tajam sehingga syaitan itu juga boleh dibunuh melaluinya. Sebab itu mempelajari ilmu yang berkaitan perkara ghaib perlu berguru dengan guru zahir yang mursyid.

Kalau berbicara masalah Tariqat, tak perlulah bertanyakan tentang hadis atau nasnya. Lihatlah siapa yang mengajar dan siapa pula muridnya. Mana salsilahnya. Tariqat yang betul, tariqat yang salah kedua-duanya juga jelas. 

Kalau amalan Tariqat tersebut bersalahan dengan Syariat, jangan ragu lagi. Pasti salah. Seperti solat tanpa kelakuan atau solat niat atau dipanggil juga solat batin, tentu salah kerana ia bersalahan syariat. Solat mesti ada tiga syarat iaitu niat, berkata-kata dan kelakuan. Kalau tidak menjaga aurat, bercampur laki-laki dan perempuan juga salah. 

Bahkan, semakin tinggi seseorang itu dalam perjalanannya menuju keredhaan Ilahi, semakin lazat dan merindui solat, pastinya dia sangat kasih malah akan giat mengerjakan solat. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, baginda asyik dalam solatnya, melakukan solat malam sehingga bengkak kakinya. Kalau semakin menjauhi solat atau sembahyang, sahlah syaitan atau ketua syaitan ia itu Iblis yang menjadi gurunya.

Harap jangan lakukan dosa ini pula. Perlu diingat jika sesaorang itu tidak menampakkan kelibatnya bersolat, jangan sekali-kali menghina, menuduh atau menganggap dia tidak pernah solat. Ini juga hal yang penting.

Solat itu merupakan "persembahan"  hamba kepada khaliknya bukan untuk dipertunjukkan kepada manusia atau untuk dipuji manusia. Ketahuilah memang ada manusia yang menyembunyikan amalnya dari diketahui manusia. Mereka terdiri dikalangan ahli haqiqat dan makrifat. Bagi mereka, mereka amat takut kepada bahaya "syirik" terhadap Allah walaupun ianya dipandang remeh oleh masyarakat ramai.

Sebagai kesimpulan, jalan selamat untuk menjadi orang yang diredhai Allah SWT, mesti bermula mempelajari dan mengamal Tariqat (tariqat hanyalah kaedah atau jalan). Sesaorang yang mengamal Tariqat telah tahu dengan yakin sama ada segala amalannya diterima atau tidak oleh Allah SWT sebelum ia meninggal dunia lagi. Ia masih boleh diperbetulkan sebelum mengadap Ilahi. 

Bahkan diantara mereka ini mungkin layak dilantik menjadi Wali-Wali Allah. 

Orang syariat hanya mendapat tahu sama ada Allah redha atau tidak setelah mereka mati. Ini sudah terlambat kalau terdapat kesilapan dalam amalan sehingga tidak diterima Allah SWT.

Akhir kata, Selawat dan Salam ke atas Sayyidina Muhammad dan Ahli Keluargnya dan Sahabatnya. Cukuplah Allah yang menjadi Wakil. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Besar. Bermula segala puji-pujian itu bagi Allah Seru Sekelian Alam. Semoga Allah memberkati usaha hambaNya dan melimpahkan rahmat kasih sayangnNya di dunia dan akhirat. Allahu A'lam.

Assalamualaikum wb.
Bab Ilmu ini akan disambung.... InsyaAllah